Berawal dari sebuah balai pelatihan untuk calon transmigran yang diberi nama Balai Bina Kerta Raharja (BBKR) yang didirikan dengan tujuan mengentaskan kemiskinan.ikan Balia Bina Kerta Raharja didirikan pada akhir tahun 1979. Dalam menunjang realisasi pembentukan Balai Bina Kerta Raharja dilakukan penggalangan dana yang bekerjasama antara YKBRP dengan Kedutaan Austria. Selain itu, kerjasama pun banyak dibangun dengan kementerian-kementerian, salah satunya dengan departemen transmigrasi untuk melatih para tuna karya dan tuna wisma sebagai calon transmigran daerah-daerah di Indonesia.
Balai Bina Kerta Raharja dibangun di atas tanah seluas 86.580 m², terletak di kawasan Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Status tanah adalah hak pakai yang dipegang oleh YKBRP. Peresmian Balai Bina Kerta Raharja diresmikan pada tanggal 14 Maret 1984 oleh Presiden Soeharto. Beberapa bangunan yang didirikan sebagai fasilitas untuk mendukung pelatihan calon transmigran, didirikan gedung serbaguna, kantor, 3 unit asrama, 2 gedung keterampilan, dapur umum, garasi, rumah karyawan dan rumah pompa. Tak hanya bangunan yang disediakan, akan tetapi disediakan juga lahan percontohan dan satu contoh rumah tinggal dengan standar departemen transmigrasi untuk dikenalkan kepada calon transmigran.
BBKR merupakan wadah pendidikan dan latihan, untuk menampung para tuna wisma dan tuna karya (gelandangan dan pengemis), dengan niat dapat meningkatkan harkat dan martabatnya, guna mempertahankan kelangsungan hidup keluarganya , serta dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Dari sebuah tempat balai pelatihan yang bernama Balai Bina Kerta Raharja, sampai menjadi Cikal bakal Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra RIA Husada (SMRH) yang berdiri kokoh hingga saat ini. Gagasan besar untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan muncul dari pengurus Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan (YKBRP) yang didirikan pada tanggal 26 April 1978, yang pada saat itu dipimpin oleh Ibu Hj. Nani Hamzah HAZ. Niat awal mendirikan STIKes Mitra RIA Husada sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam penyediaan tenaga kesehatan ibu, bayi dan anak. Misi didirikan SMRH adalah menghasilkan tenaga ahli yang profesional, berkompetensi tinggi serta berkarakter yang mampu untuk ikut serta menangani masalah-masalah kebidanan, dan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Karena pendirian SMRH adalah pengalaman pertama, tak banyak hal yang diketahui oleh pengurus YKBRP terkait bagaimana pengelolaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Sehingga, YKBRP menjalin kerjasama dengan Yayasan Pendidikan Ilmu Kesehatan Indonesia (YAPKINDO).
Berdasarkan perjanjian kerjasama yang tertuang dalam Akte Notaris ACHMAD ABID, SH No. 8 tanggal 29 Oktober 2003, dan disempurnakan melalui Akta Notaris Euis Widari, SH Nomor 1 tanggal 6 Juli 2005 dan Akta Notaris Euis Widari, SH Nomor 4 tanggal 13 Desember 2006
Bantu kami untuk menjadi lebih baik.Sampaikan saran, kritik serta aspirasi Anda di sini, kami dengan senang hati akan mendengar dan menanggapi segala masukan dari Anda.